Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui realisasi program  vaksinasi virus corona (covid-19) sejuta dosis per hari akan molor dari target awal. Awalnya Kemenkes optimis target itu dapat terealisasi di Juni-Juli 2021.

Namun Kemenkes mengulur target menjadi Juli-Agustus 2021.  Hal itu lantaran embargo vaksin di sejumlah negara yang mengakibatkan kedatangan pasokan vaksin ke Indonesia ikut tertunda.

“Mungkin Juni masih 750 ribu dosis per hari ya, Juli-Agustus baru bisa mencapai 1 juta dosis,” kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (8/4).

Kendati begitu, Nadia memastikan laju vaksinasi di Indonesia akan diupayakan berjalan normal, dan tercukupi. Selain target vaksinasi sejuta dosis sehari, ia juga mengakui peningkatan pemberian 750 ribu dosis dalam sehari di bulan April akan ikut tertunda.

Namun Nadia mengaku pihaknya masih optimis program vaksinasi covid-19 di Indonesia akan rampung dalam 12 bulan. Ia pun mengatakan, untuk memenuhi target itu, pihaknya bakal menggenjot laju vaksinasi di Juli-Desember 2021. Sebab, dalam periode itu, menurutnya Indonesia akan kedatangan banyak vaksin dari produsen vaksin lain seperti Novavax hingga Pfizer.

“Penurunan kecepatan dosis penyuntikan tidak ya, tetapi untuk mencapai 750 ribu dosis per hari menjadi tidak bisa dilakukan,” kata dia.

Indonesia gagal mendatangkan sekitar 10 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui skema kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility pada periode Maret dan April 2021.

Dari 11,7 juta vaksin AstraZeneca yang dijanjikan GAVI, Indonesia kemungkinan besar hanya mendapatkan 1,3 juta-1,4 juta dosis vaksin gratis, imbas embargo itu.

Akibatnya, target vaksinasi tahap ketiga yang menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi, molor dari target awal. Sedianya, tahapan ketiga itu akan dimulai pada April ini.(khr/wis)

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210408125555-20-627453/target-1-juta-vaksinasi-per-hari-akan-molor-imbas-embargo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *