Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.295 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (4/6). Posisi ini melemah 10 poin atau 0,07 persen dari Rp14.285 per dolar AS pada Kamis (3/6).

Mayoritas mata uang Asia berada di zona merah. Won Korea Selatan melemah 0,36 persen, ringgit Malaysia minus 0,16 persen, baht Thailand minus 0,06 persen, dan dolar Singapura minus 0,02 persen.

Namun, yuan China menguat 0,01 persen, dolar Hong Kong 0,01 persen, peso Filipina 0,01 persen, dan yen Jepang 0,1 persen.

Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, mayoritas melemah dari dolar AS. Hanya rubel Rusia yang menguat 0,01 persen dan dolar Australia 0,02 persen.

Sementara sisanya, dolar Kanada melemah 0,09 persen, franc Swiss minus 0,04 persen, poundsterling Inggris minus 0,03 persen, dan euro Eropa minus 0,01 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan melemah di kisaran Rp14.250 sampai Rp14.330 per dolar AS sepanjang hari ini. Pelemahan rupiah terjadi karena yield obligasi AS kembali menguat ke kisaran 1,62 persen.

Selain itu, data tenaga kerja, klaim pengangguran, dan indeks aktivitas sektor jasa di AS juga membaik.

“Membaiknya data ekonomi AS tersebut membuka peluang perubahan kebijakan moneter AS ke arah yang lebih ketat, dan ini memicu penguatan dolar AS,” ujar Ariston

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *