Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman memprediksi penambahan kasus virus corona (covid-19) harian pada periode akhir Juni hingga awal Juli berpotensi mencapai hingga 100 ribu kasus tiap harinya.
Prediksi itu menurutnya berdasarkan akumulasi kasus-kasus kejadian pasca lebaran Idulfitri 1442 Hijriah, hingga dampak dari kasus-kasus libur panjang sebelumnya yang terjadi sejak awal tahun lalu.
“Puncak covid-19 di Indonesia yang kesekian kali menurut saya bisa 50-100 ribu per hari, ini yang bisa kita prediksi saat ini. Prediksi ini di kisaran akhir Juni sampai awal Juli 2021,” kata Dicky kepada CNNIndonesia.com, Rabu (2/6).
Dicky juga menilai bahwa kenaikan kasus pada Juni-Juli itu akan lebih besar daripada puncak kasus covid-19 di Indonesia, yang sempat ditandai dengan penambahan kasus tertinggi yang terjadi pada tanggal 30 Januari lalu dengan 14.518 kasus dalam sehari.
Sebab, saat ini klaster-klaster baru kembali merebak di lingkup komunitas terkecil. Selain itu, Indonesia saat ini sudah mengidentifikasi 59 kasus mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong ‘Variant of Concern (VoC)’ alias varian yang diwaspadai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
“Ini kemungkinan lebih besar dari puncak yang kita alami di Januari ya,” ungkapnya.
Namun demikian, Dicky ragu bahwa prediksi kasus covid-19 itu akan benar-benar ‘terjaring’ dalam radar kapasitas testing dan tracing pemerintah. Ia menilai, kemampuan 3T pemerintah sejauh ini masih minim.
Ia juga mengingatkan pada tahun lalu, dengan kemampuan testing yang tidak maksimal, terdapat penambahan jumlah kasus positif covid-19 baik secara harian maupun kumulatif mingguan melonjak 69-93 persen sejak libur Idul fitri 22-25 Mei 2020. Lonjakan kasus itu terlihat dalam rentang waktu 10-14 hari kemudian.
“Sayangnya, ini tidak bisa serta merta kita jamin akan terdeteksi, karena minimnya testing. Artinya sebenarnya kasus di masyarakat jauh lebih besar,” pungkasnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya juga memprediksi puncak kenaikan kasus covid-19 akan terjadi pada akhir Juni mendatang. Sesuai data, kenaikan kasus biasanya terjadi dalam kurun waktu 5 hingga 7 pekan usai libur panjang.
Sementara, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kasus covid-19 di Indonesia naik hingga 56,6 persen dua pekan pascalebaran. Berdasarkan data Satgas, dalam periode 13-31 Mei, terdapat tambahan 90.051 kasus Covid-19. Kendati demikian, Wiku menyebut kenaikan tersebut masih lebih kecil dibandingkan kenaikan dua pekan pascalebaran tahun lalu.