Sungguh Allah itu Al Khalik: Yang Maha Pencipta. yang menciptakan segala sesuatu, Dza yang memiliki segaanya dan yang Kuasa memberikan dan mengambil sesuatu dari sisi kita, maka tidak sepantasnya kita mencintai sesuatu selain Dia. Oleh karena itu hendaknya kita lebih mencintai allah dan akhirat saja. sebagaimana diperigatkan oleh allah sebgai berikut

Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

Qul in kanaa `abaa`ukum wa abnaa`ukum wa ikhwaanukum wa azwaajukum wa ‘asyiirotukum wa amwaalu niqtaroftumuu haaa wa tijaarootun takhsyaa’una kasaadahaa wamasaakinu tardhownahaa achabba ilaykum minallohi wa rosuulihii wajihaadi fiisabiilih {katakanlah jika ada bapak-bapak kalian dan anak-anak kalian dan saudara-saudara laki-laki kalian dan istri-istri kalian dan keluarga kalian dan harta-harta yang kalian kumpulkan dan perdagangan yang kalian takutkan kerugiannya dan rumah-rumah yang kau puas padanya lebih dicintai pada kalian dari Allah dan Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya (Allah)}: Ayat ini adalah ayat jihad, siapa yang tidak mau jihad berarti munafik. Lawannya jihad adalah isinya dunia. Isinya dunia yaitu bapak, anak-anak, saudara, istri. Latihannya adalah membenci. zuhud itu artinya membenci. Habiskan waktu untuk jihad dijalan Allah. Jangan tergiur dengan bapak, anak, saudara, istri, maupun keluarga, tidak perlu takut meninggalkan perdagangan. ancaman yang paling berat dari Allah untuk yang cinta dunia, cinta keluarga, cinta bapak, anak, saudara, istri, dagangan, rumah dari pada cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya dan jihad fii sabiilillah yaitu Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. Jadi jihad adalah cinta Allah, cinta Rasul cinta fii sabiilillah, lawannya yaitu cinta keluarga.

Haram mengutamakan urusan dunia, daripada jihad di jalan Allah, lebih mencintainya daripda mencintai Allah, Rosul dan berjuang di jalanNya. Diqiyaskan dengan ini adalah lebih memiliih membangun gedung-gedung gaji dari pada membangun masjid tanpa gaji.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)

Fatarobbasuu chatta ya`tiya llohu amrih {maka tunggulah sehingga Allah datang dengan perintah-Nya}: wajib yakin bahwa adzab Allah pasti datang bagi hambaNya yang masih cinta dunia yaitu ditempatkan di neraka Jahannam dalam keadaan tercela dan terusir. Sebagaimana di jelaskan dalam QS. Al Isro`: 18 yang artinya, “Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir”.

Wallohu laa yahdi al qowmal faasiqiin {dan Allah tidak memberi petunjuk pada orang-orang yang fasiq}: wajib yakin bahwa Allah tidak akan menunjuki orang yang lebih cinta dunia dari pada Allah dan RosulNya dan tidak mau berusaha berjihad di jalanNya karna berat dengan dunianya.  

Berpalinglah dari orang yang munafik, orang yang tidak mau jihad dan lebih cinta pada isinya dunia daripada Allah dan akhirat. Contohnya pada anak yang sering melanggar larangan pondok, keluar tanpa izin, tidak, sering tidak ikut kegiatan dan sebagainya.

Orang yang mencintai dunia melebihi Allah dan RosulNya dan tidak mau berjuang di jalan Allah termasuk orang yang munafik karena dia telah berdusta dengan syahadatnya, tidak menepati janjinya pada Allah untuk selalu menghamba, dan berkhianat sebagai manusia yang tidak beribadah pada yang menciptakanNya. Sebagaimana disebutkan dalam hadist ciri orang munafik yaitu, “Di antara tanda munafik ada tiga: jika berbicara, berdusta; jika berjanji, tidak menepati; jika diberi amanat, berkhianat.” (HR. Muslim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *