Sungguh Allah adalah Dzat yang Maha Merendehkan dan Meninggikan siapa yang Dia kehendaki. Kita hinakan sifat orang yang Allah hinakan dengan cara kita tidak mencontohnya. dan kita tinggikan atau kita mulyakan orang-orang yang Allah Muliakan dengan mencontoh atau mengikutinya. Begitupun tempat-tempat yang Allah muliakan, maka wajib kita muliakan seperti halnya Masjid, madrasah, Pondok Pesantren dan sebagainya. Berikut ayat tentang bagaimana memuliakan masjid.

Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka bersedia menyatakan bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka.

Maa kaana lil muyrikiina an ya`maruu masaajida lloohi syaahidiina ‘alaa anfusihim bilkufri {tidak ada bagi orang-orang musyrik untuk mereka memakmurkan masjid-masjidnya Allah (padahal) mereka bersaksi atas diri mereka dengan kafir}: ayat ini menerangkan bahwa Orang yang agamanya jelek meskipun mendirikan masjid maka tetap tidak patut dan tetap amalnya hapus dan tetap kekal di neraka.

Dikiyaskan dengan ini kita wajib membangun masjid dengan hati yang bersih atau dengan dasar keimanan yang baik yaitu tidak mendirikan masjid dengan tujuan agar dipuji, agar dipil menjadi pemimpin dan lain-lain. termasuk kita hindari membangun masjid dengan harta yang haram.

Masjid digunakan untuk mengingat Allah, sedangkan orang kafir menggunakan masjid untuk urusan dunia. Hal ini juga sejalan dengan yang disebutkan Allah dalam QS At-Taubah: 18 yang artinya “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)

Orang muslim wajib memakmurkan masjid dengan cara: membangun masjid, kalau tidak bisa dengan harta maka dengan tenaga, jika tidak bisa ikut membangun maka wajib ikut merawat, kalau tidak bisa lagi minimal dengan beribadah di masjid.

Ayat ini juga mengandung arti bahwa kamu tidak apa melanggar perintah siapapun asalkan bukan perintah Allah dan Rosulnya. Dan orang kafir meskipun suka memakmurkan masjid tetap saja tidak boleh dijadikan pemimpin sebab mereka saja mengakui bahwa mereka kafir atau non-muslim, sedangkan syarat utama dipilihnya menjadi pemimpin yaitu beriman pada Allah dan Rosul.

Ulaa`ika chabithot a’maaluhumwa fii nnaari hum khooliduun {mereka itu sia-sia amal mereka dan di dalam neraka mereka kekal}: orang musyrik yang memakmurkan masjid amalnya bagaikan debu yang tidak ada manfaatnya di akhirat. Hal ini sebagaimana di pertegas dalam Qs. Al-An’am: 88 yang artinya “Seandainya mereka menyekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” Selain musyrik ada beberapa hal yang terhapusnya amal yaitu; murtad, Barangsiapadi antara kalian yang murtad dari agamanya kemudian mati dalam keadaan kafirmaka mereka itulah orang-orang yang terhapus amalannya di dunia dan akhirat. Dan mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal berada di dalamnya.” (QS.Al-Baqarah : 217), riya` hadist Qudsi, “Aku palingtidak butuh pada sekutu-sekutu, barangsiapa yang beramal sebuah amal kemudian dia menyekutukan-Ku di dalamnya maka Aku tinggalkan dia dan syiriknya” (HR. Muslim). Al-Mann (Mengungkit-ngungkit Sedekah), Dan Al-Adzaa (Menyakiti Perasaan Penerima)Tatkala Bersedekah, Allah berfirman “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)” (QS. Al-Baqarah: 264), bersumpah atas nama Allah terhadap suatu yang bertentangan dari SifatNya, Allah berifrman, “Siapakah yangbersumpah atas nama-Ku, bahwa Aku tidak akan mengampuni Si Fulan, sesungguhnyaAku telah mengampuni Si Fulan, dan Aku menggugurkan amalmu”. (HR Muslim). Beramal demi dunia, Allah berfirman “Barangsiapayang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di duniaitu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan didunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (Huud : 15-16), sholat tetapi maksiat, Nabi bersabda “Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari ummatku yang datang pada hari Kiamatdengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih, lantas Allah menjadikannya sia-sia.” Tsauban berkata; “Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka kepada kami, dan jelaskanlah tentang mereka kepada kami, supaya kami tidak menjadi seperti mereka sementara kami tidak mengetahuinya.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya merekaadalah saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka shalat malamsebagaimana kalian mengerjakannya, tetapi mereka adalah kaum yang jika menyepi(tidak ada orang lain yang melihatnya) dengan apa-apa yang di haramkan Allah,maka mereka terus (segera) melanggarnya.” (HR. Ibnu Majah). Memelihara anjing, Nabi bersabda “Barangsiapa memeliharaanjing, maka amalan sholehnya akan berkurang setiap harinya sebesar satu qiroth(satu qiroth adalah sebesar gunung uhud), selain anjing untuk menjaga tanamanatau hewan ternak.” (HR Bukhari dan Muslim).

 Fii nnaari hum khooliduun {di dalam neraka mereka kekal}: wajib yakin bahwa tempatnya orang musyrik yaitu kekal di neraka sebab dosanya tidak di ampuni, sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa: 48)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *